GURU SISWA ZAMAN SEKARANG
Jika melihat
perkembangan perilaku anak pada zaman sekarang sungguh sangat memilukan. Belum
lama muncul di media sosial seorang anak SD yang marah, membentak-bentak, dan
bahkan hendak memukul Ibu Kepala Sekolahnya ketika dipanggil dikantor. Entah
karena sebab apa anak tersebut dipanggil kepala sekolah, yang jelas dalam
rekaman anak tersebut membentak, melototi dan hendak memukul kepala sekolah.
Apapun alasannya bahwa perilaku anak semacam itu tidak bisa dibenarkan. Bahkan
saya sebagai guru ketika melihat video itu seketika menjadi geram.
Inilah potret
sebagian anak zaman sekarang. Tentu hal tersebut tidak bisa dibiarkan begitu
saja. Jika itu dibiarkan maka akan menjadi preseden yang kurang baik bagi
generasi bangsa kita. Potret tentang perilaku anak yang menyimpang tidak hanya
yang tertulis di atas, namun masih banyak yang bisa kita saksikan secara live
di taman-taman kota, di tempat-tempat hiburan dan tempat-tempat lain yang biasa
dijadikan tempat berkumpul mereka. Kita akan dengan mudah menjumpai perilaku
menyimpang anak yang seharus mereka tidak melakukan itu. Perilaku tersebut
mulai dari merokok, vandalism, minuman keras dan perilaku lainnya.
Dari
fakta-fakta di atas sungguh menjadi keprihatinan kita semua. Sebagai orang tua
tentu tidak mau jika anaknya melakukan perbuatan yang demikian itu. Tapi apa
daya mereka kadang juga tidak mampu untuk mendidik, mengarahkan, membentengi,
putra-putra mereka dari pengaruh-pengaruh negatif. Mereka kadang terbatas
dengan waktu mereka karena harus mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan
keluarga. Sehingga pada titik tertentu mereka juga pasrah dengan kondisi
putra-putri mereka yang sudah terlanjur tidak karuan.
Fenomena yang
sudah tidak asing terjadi di sekitar kita. Fenomena yang kadang dianggap wajar
sebagai wujud dari perkembangan zaman. Sebagian orang juga mengamini
perilaku-perilaku tersebut sebagai bentuk perubahan. Walaupun demikian kejadian
tersebut bukan tanpa sebab, tentu banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut
terjadi. Mulai dari kurangnya perhatian orang tua, salah pergulan, pengaruh
lingkungan yang kurang baik, frustasi dengan lingkungan keluarga, tidak
mendapat pengakuan dari lingkungan, dan seterusnya. Faktor-faktor itulah yang
berperan penting menyebabkan perilaku menyimpang anak. Tidak saja anak yang
putus sekolah atau anak yang tidak sekolah sama sekali. Anak yang sekolah pun
juga turut memiliki perilaku menyimpang. Inikan menjadi sangat ironi.
Jika anak
sekolah juga turut melakukan perilaku menyimpang, lantas jika ingin mencari
kesalahan, apakah guru atau sekolah yang akan disalahkan? Tentu tidak. Di era
digital seperti sekarang ini guru bagi anak tidak hanya guru real yang ada di
sekolah juga tidak orang tua yang ada di rumah, melainkan juga apa yang mereka
tonton dan saksikan setiap hari. Seperti televisi, smartphone, internet dan
pergaulan yang buruk. Dan itu terbukti sangat berpengaruh terhadap perilaku penyimpangan
anak.
Persoalan
anak muda berarti juga persoalan generasi bangsa. Sehingga juga merupakan
persoalan bersama. Sehingga kita tidak bisa tinggal diam begitu saja melihat
fenomena tersebut. Maka, upaya-upaya harus dilakukan. Sebagai orang tua
seyogyanya memperhatikan putra-putrinya karena mareka murupakan investasinya.
Sebagai guru hendaknya terus melakukan pemantauan, dan pencegahan sedini
mungkin terhadap gejala anak mulai terpengaruh perilaku negatif. sebagai
penegak ketertiban dan kedisiplinan dalam masyarakat hendaknya lebih intens
mengawasi segala kemungkinan yang dilakukan anak di tempat-tempat hiburan dan
lain-lain.
Pada intinya
sebaik apapun langkah pengobatan yang kita lakukan tidak terlalu berpengaruh
signifikan. Justru yang terpenting di sini adalah langkah pencegahan yang
dilakukan oleh orang tua. Bentuk pencegahan bisa dilakukan dengan memilihkan
lembaga pendidikan yang memungkin anak dapat pengawasan selama 24 jam. Terlepas
dari perdebatan setuju dan tidak setuju tentang pembatasan waktu anak. Akan
tetapi jika ditinjau dari manfaat dan madharatnya anak dengan pengawasan lebih
dapat meminimalir risiko kenakalan. Untuk itu kepada para orang tua dan guru
mari kita sama-sama membentengi putra-putri kita dari pengaruh-pengaruh
negative yang dapat merusak generasi bangsa. Wallahu a’lam!
Komentar
Posting Komentar