Oh... Sampah ..
Sampah memang menjadi permasalahan mendasar di semua tempat. Tentu tidak di semua negara. Karena ada beberapa negara yang bisa memanajemen sampah yang ada di negaranya sehingga tidak menjadi persoalan bersama. Nah, kalau di negara kita tercinta sampah masih menjadi persoalan bersama. Mulai tingkat RT hingga tingkat nasional. Bagi sebagian besar orang sampah dianggap mengganggu keindahan lingkungan. Namun, juga banyak orang diantara mereka yang tidak menyadari jika perilakunya mencerminkan sikap tidak peduli sampah. Rasa atau sikap peduli terhadap sampah itu bukan perkara mudah. Diantara 10 orang mungkin yang memiliki rasa peduli hanya 2 orang saja. Selebihnya hanya bisa mengatakan bahwa sampah itu mengotori, mengganggu, bau dan seterusnya namun tidak melakukan upaya apapun untuk mengatasi sampah. Memang untuk menjadi seorang yang peka terhadap masalah sampah itu tidak mudah. Butuh latihan dan pembiasaan. Jika anak yang masih kecil saja susah untuk dilatih membiasakan membuang sampah pada tempatnya apalagi yang sudah dewasa.
Kepekaan terhadap sampah merupakan karakter yang harus dilatih dan dipupuk secara konsisten. Dan dengan penuh kesadaran yang tinggi. Namun, yang demikian juga tidak mudah untuk dilakukan. Harus ada tekad yang bulat dan kemauan yang kuat. Kesadaran itu adalah hal yang dilakukan secara mendasar dan sadar. Mengapa mendasar? Karena kepekaan terhadap sampah menurut banyak orang tidak bisa menghasilkan uang. Dan justru membuang-buang waktu saja. Lebih baik sampah cukup dibersihkan oleh tenaga profesional yang diberi gaji. Sedangkan mengapa harus sadar? Karena orang yang sadar berarti dia tahu apa yang dilakukan itu bertujuan tidak saja untuk diri sendiri namun juga untuk orang lain tidak saja untuk sekarang namun juga untuk masa yang akan datang. Oleh karena itu untuk melatih kesadaran butuh perjuangan yang keras dari masing-masing individu.
Setiap saat setiap waktu manusia selalu menghasilkan sampah. Kita bisa membayangkan apabila kesadaran terhadap sampah tidak dimiliki oleh masyarakat sekitar kita maka akan banyak sekali korban nyawa yang lenyap sia-sia. Bukan tidak mungkin sampah akan menimbulkan korban nyawa. Walaupun tidak langsung setidaknya sampah memungkinkan turut andil menyumbangkan hilangnya nyawa manusia melalui penyakit-penyakit, virus-virus, bakteri-bakteri yang dihasilkan. Jadi sangat mungkin sampah dapat menghilangkan nyawa manusia itu sendiri.
Walaupun secara pengetahuan banyak orang yang sudah mengetahui akibat dari sampah. Lantas tidak banyak orang yang peduli terhadap sampah. Misalnya saja kita bisa lihat di lingkungan sekitar kita, di jalan, di lapangan, di tempat hiburan, tempat-tempat umum bahkan lingkungan pendidikan. Sebenarnya berkaitan dengan sampah saya turut prihatin dengan kondisi tersebut. Yang paling sering saya lihat sampah yang jumlahnya besar adalah ketika ada tontonan / hiburan masyarakat. Misalnya saja karnaval, gerak jalan, festival, pertunjukan dan kegiatan besar lainnya. Pasti usai kegiatan berlangsung mereka meninggalkan sampah berton-ton. Mereka yang membuang sampah sembarangan itu kebanyakan tidak menyadari dan biasa dianggap wajar-wajar saja. Karena yang lain juga menganggap wajar-wajar saja. Tidak ada sanksi hukum maupun sanksi masyarakat bagi yang membuang sampah sembarangan.
Ketika saya melihat tempat yang selesai digunakan untuk pagelaran/pertunjukan hiburan rakyat. Kadang saya membayangkan alangkah indahnya jika seluruh masyarakat tertib membuang sampah pada tempatnya. Atau sampah itu dibawa masing-masing hingga ketemu tempat sampah lalu dibuang. Maka tidak akan ada sampah yang ditinggalkan di lokasi kegiatan hiburan rakyat tersebut. Atau kadang saya juga membayangkan seandainya ada ketentuan dari pemerintah tentang petunjuk penyelenggaraan kegiatan pertunjukan yang menghadirkan banyak orang. Tentang syarat selain keamanan juga ada syarat tentang manajemen sampah. Disediakan diseluruh pojok atau disebar di beberapa tempat pada lokasi pertunjukan atau kegiatan dilaksanakan. Atau setidaknya ada himbauan berkali-kali tentang membuang sampah pada tempatnya.
Memang menurut sebagian orang sampah tidak menjadi persoalan yang sangat urgen bagi negara kita seperti halnya narkoba atau asusila. Tapi, setidaknya ini sebenarnya juga menjadi perhatian bersama. Kalaupun pemerintah terlalu jauh, minimal lembaga pendidikan sebagai kawah condrodimuko bagi generasi penerus bangsa. Maka di sekolah proses penanaman sikap peduli sampah ini benar-benar ditekankan serta pendidik juga memberikan teladan yang baik tentang kepedulian terhadap sampah. Jika semua ini bisa terlaksana maka besar kemungkinan penanaman sikap peduli terhadap sampah dapat tercapai.
Tidak hanya berhenti disini saja, penanaman biasanya gencar dilakukan pada lembaga pendidikan tingkat dasar saja. Sedang untuk tingkat menengah pertama dan atas tidak segencar tingkat dasar. Apabila kepedulian terhadap sampah ini dikampanyekan dengan kepada seluruh warga sekolah secara terus menerus maka besar kemungkinan penanaman sikap peduli ini sedikit demi sedikit akan masuk. Proses internalisasi sikap peduli terhadap sampah memang tidak mudah. Karena biasanya terjadi kontradiktif apa yang dilihat dan dilakukan oleh peserta didik dengan apa yang dilihat dan dilakukan orang di sekolah. Sehingga adu kekuatan antara kebiasaan yang sudah mengakar kuat pada sebagaian besar masyarakat Indonesia tentang sikap peduli terhadap sampah dengan penanaman sikap peduli sampah yang dilakukan di sekolah.
Saya teringat dengan peristiwa OTT yang dilakukan oleh Polda Metrojaya terhadap pejabat pada Kementrian Perhubungan pada biro perizinan perkapalan laut tempo lalu. Dalam peristiwa itu hampir semua media meliput peristiwa itu secara live dan spontan peristiwa menjadi tranding topic dalam diskusi apapun. Dan seketika itu kampanye tentang pemberantasan pungli menjadi isu yang sangat hangat di seluruh Indonesia. Seluruh instansi pemerintahan mendadak gentar dengan peristiwa tersebut. Sehingga peristiwa itu menjadi starting point bagi bangsa Indonesia dalam melakukan pemberantasan pungli.
Saya sempat berfikir seandainya kepedulian tentang sampah juga dikampanyekan dengan sedemikian rupa, maka menurut hemat saya sampah menjadi benar-benar hal yang sangat penting dan harus menjadi perhatian bersama seluruh masyarakat Indonesia. Sehingga untuk mewujudkan Indonesia bebas sampah pun tidak hayal untuk menjadi kenyataan. wallahu a’lam.
Komentar
Posting Komentar